Powered By Blogger

Kamis, 13 Desember 2012

I'll Be There ^,^

You and I must make a pact
We must bring salvation back
Where there is love, I’ll be there

I’ll reach out my hand to you,
I’ll have faith in all you do
Just call my name and I’ll be there


And I’ll be there to comfort you,
Build my world of dreams around you
I’m so glad that I found you
I’ll be there with a love that’s strong
I’ll be your strength, I’ll keep holding on
Yes I will, yes I will

Let me fill your heart with joy and laughter
Togetherness, well that’s all I’m after
Whenever you need me, I’ll be there
I’ll be there to protect you
With an unselfish love I respect you
Just call my name and I’ll be there




If you should ever find someone new
I know he’d better be good to you
‘Cos if he doesn’t, I’ll be there

Don’t you know, baby, yeah yeah
I’ll be there, I’ll be there, just call my name, I’ll be there

Just look over your shoulders, honey
I’ll be there, I’ll be there, whenever you need me, I’ll be
there

Don’t you know, baby, yeah yeah
I’ll be there, I’ll be there, just call my name, I’ll be
there…

Minggu, 25 November 2012

KEMANAKAH AWALNYA AKU ? ? ?

Aku berkhayal didalam kelas yang awalnya aku mau pulang. Aku berkhayal ;”Aku berada disebuah goa , dan goa itu berwarna coklat silver , aku pun jalan terus mengikuti ujung dari goa itu , sampailah aku pada ujungnya dan aku bertemu 4 lorong yang diberinama lorong 1 , 2 ,3 ,4 yang manakah aku masuki? Dan dengan langkah tegap dan percaya diri akupun masuk kelorong yang pertama (1) dan aku mengikuti lorong tersebut dan aku bertemu 4 simpang yang diberinama simpang A, B, C, D dan karena aku bingung aku pun kembali ke goa dan masuk kelorong yang kedua (2) dan aku pun masuk dan mengikuti lorong tersebut hingga mendapatkan 3 simpang yang diberinama simpang E, F, G dan karena aku bingung akupun memutuskan kembali ke goad an masuk ke lorong yang ketiga (3) lalu aku mengikuti jalan lorong itu dan akupun menemukan 2 simpang yaitu  simpang H, I karna aku bingung akupun memutuskan untuk kembali ke goa dan memilih lorong ke 4 lalu aku mengikuti lorong itu dan aku hanya menemukan 1 simpang J dan karena aku pun melihat dan percaya mungkin itu adalah jalan keluarnya dengan langkah tegap dan percaya diri kembali aku mengikuti simpang itu dan aku pun masuk ke simpang I dan aku berfikir “inikan lorong ke tiga” dan akupun meneruskan perjalanan ku ke simpang H dan akupun tembus ke simpang G , lalu akupun berfikir lagi “inikan lorong ke 2” lalu aku mencoba masuk ke simpang E dan aku mengikuti jalan tersebut hingga aku tembus ke simpang D dilorong 1 , lalu aku memtuskan kembali ke simpang E dan masuk ke simpang F dan aku mengikuti jalan dan aku hanya mendapati tembok  dan terkandas disitu , aku pun beralih kembali ke lorong 2 dan aku beranjak kelorong 1 dan aku memilih masuk ke simpang A dan aku mengikuti jalan nya lalu aku mendapatkan 3 simpang yang baru lagi yaitu simpang K, L, M dan aku melihat simpang L dikunci dan hanya simpang M yang terbuka dan mengarah horizontal lalu aku masuk ke lorong itu lalu aku menemukan simpang N disimpang N (simpang N ini terdiri dari 3 lobang dinding lobang dimana aku terhubung dari simpang M ke N adalah lobang 3 dan lobang 2 dan 1 disisi lain (berbentuk segitia). Lalu aku memutuskan ke lobang nomor 2 dan aku kembali kelorong 1 dan aku memutuskan kembali ke simpang N dan masuk kelobang ke 2 dan akupun mengikuti jalan lobang tersebut dan aku menemukan simpang O dan hanya ada 1 jalan dan aku mengikuti jalan tersebut dan aku kembali ke lorong 1. Jika aku berfikir simpang L dikunci jadi apakah dalam nya? , akupun sadar tersadar dan aku berfikir bingung kemanakah aku.?

Sabtu, 24 November 2012

"what we believe that we can"

Nick adalah seorang yang besar, kuat dan keras, yang bekerja di suatu langsiran kereta api selama bertahun-tahun. Ia adalah salah seorang pegawai terbaik perusahaannya - selalu tiba tepat waktu, dapat diandalkan. Tetapi Nick mempunyai satu masalah besar. Sikapnya terus-menerus negatif. Ia selalu takut pada hal yang terburuk dan terus-menerus khawatir, takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Suatu hari musim panas, para pegawai diberitahukan bahwa mereka dapat pulang satu jam lebih awal untuk merayakan ulang tahun mandor mereka. Semua pekerja pergi, tetapi entah bagaimana, Nick secara kebetulan terkunci dalam sebuah mobil boks pendingin yang telah dibawa ke langsirang kereta api itu untuk diperbaiki. Mobil boks itu kosong dan tidak terhubung dengan satu kereta pun. Saat Nick menyadari bahwa ia terkunci di dalam mobil boks pendingin itu, ia panik.
Nick mulai memukuli pintu-pintu begitu kerasnya sehingga lengan dan tinjunya berdarah. Ia menjerit dan menjerit, tetapi para rekan kerjanya telah pulang ke rumah untuk bersiap ke pesta itu. Tak seorang pun dapat mendengar panggilan minta tolong Nick yang putus asa.
Lagi dan lagi ia memanggil, sampai suaranya menjadi suatu bisikan serak.

Karena sadar bahwa ia ada dalam mobil boks pendingin, Nick mengira bahwa suhu dalam mobil itu jauh di bawah titik beku, mungkin serendah lima atau sepuluh derajat Fahrenheit.
Nick takut pada hal terburuk. Ia mengira akan membeku sampai mati! Aku tidak bisa tinggal di sini sepanjang malam. Semakin ia memikirkan keadaan-keadaannya, semakin dingin rasa tubuhnya. Dengan pintu tertutup rapat, dan tak ada jalan keluar yang tampak, ia duduk menunggu kematiannya yang tak terhindari dengan mati membeku atau kekurangan udara, yang mana yang datang lebih dahulu.
Pagi berikutnya, saat para pegawai datang bekerja, mereka membuka mobil boks itu dan menemukan tubuh Nick rubuh di sudut. Saat otopsi diselesaikan, ternyata Nick memang membeku sampai mati.
Nah, sekarang adalah teka-teki yang menarik: para investigator menemukan bahwa unit pendingin bagi mobil di mana Nick telah terjebak itu bahkan tidak menyala!
Nyatanya, mobil itu sudah rusak untuk beberapa waktu dan tidak berfungsi pada saat Nick mati. Suhu dalam mobil tersebut malam itu -malam Nick membeku sampai mati- adalah enam puluh satu derajat Fahrenheit! Nick membeku sampai mati dalam suhu yang sedikit kurang dari suhu ruangan normal karena ia percaya bahwa ia ada dalam sebuah mobil boks yang membeku. Ia mengharapkan untuk mati! Ia yakin bahwa ia tidak mempunyai kesempatan sedikit pun.

Ia mengharapkan yang terburuk terjadi pada dirinya. Ia melihat dirinya sendiri ditakdirkan tidak dapat lolos. Ia kalah dalam peperangan dalam pikirannya sendiri!
Banyak orang pada masa kini sama dengan Nick. Mereka selalu mengharapkan yang terburuk. Mereka mengharapkan kekalahan. Mereka mengharapkan kegagalan. Mereka mengharapkan keadaan biasa-biasa saja.
Dan, mereka biasanya mendapatkan apa yang mereka harapkan; mereka menjadi apa yang mereka percayai.

Anda harus mengubah cara berpikir anda.
Ubahlah yang anda harapkan.
Berhentilah mengharapkan untuk gagal.
Mulailah mempercayai bahwa anda akan berhasil!

- Joel Osteen -

Jumat, 09 November 2012

Indahnya Bersahabat ^,^

Bermain bernyanyi bersama menikmati indahnya dunia
Kita berbeda untuk saling mengisi
Segala kekurangan kita
Berbagi dan saling menjaga
persahabatan kita begitu berharga,, persahabatan kita begitu indah.. dan adalah yang terhebat dia antara semua hal yang ada.. dan persahabatan ini terlalu berharga untuk di korbankan demi sebuah kata komitmen..

Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.  Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lapar dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.


baca ya we:)


Mengetuk Pintu Hati
Sangat disarankan utk membacanya sambil putar lagu Andra and the Backbone : Seperti hidup kembali..:)






Setiap hari aku pulang dan pergi pergi melewati jalanan rusak berbatu dengan banyak pohon rindang di pinggirannya. Di deretan jalan tersebut ada sebuah rumah kecil mungil dengan jendela bundar dan cerobong asap, persis seperti rumah dalam sebuah cerita dongeng. Itu rumah kamu.



Tahukah kamu… setiap hari aku berjalan lewati rumahmu. Begitu seringnya, aku sampai ingat persis warna coklat kusam pintu rumahmu dan dindingnya yang keabuan. Kulakukan itu tanpa sengaja dan tanpa rencana. Mau tidak mau, toh aku memang harus lewat jalanan rusak di depan rumahmu itu.



Setiap hari pula tidak bisa kuhindari melihat dirimu dibalik jendela. Beberapa kali kulihat kamu sedang sibuk menulis sesuatu atau membaca buku. Terkadang aku melihatmu membersihkan rumah sambil memutar lagu keras-keras. Tapi, aku paling sering melihatmu sedang duduk termenung dalam sepi seorang diri.



Tahukah kamu… setiap kali aku melihatmu, hatiku bertanya, “Siapa dia?” Ingin rasanya aku mengenalmu dan rasa itu sangat mengganggu sekali.



Dan akhirnya, malam itu kuberanikan diriku untuk singgah dan mengetuk pintu rumahmu. Jantungku berdegup kencang sewaktu kamu membuka pintu. Wajahmu yang manis mengintip dari balik celah pintu yang terkait oleh grendel kunci rantai.



“Siapa yah?”, kamu bertanya. Pertama kalinya aku mendengar suaramu. Dan jujur, suaramu yang sedikit parau bersirat sendu sama sekali tidak seperti yang kuduga. Tapi matamu… Matamu yang berkilau seperti danau di malam hari memantulkan cahaya bintang di kejauhan, itu persis seperti yang selama ini ada dalam bayanganku tentang dirimu.



Kuperkenalkan diriku dan kita berbincang cukup lama. Kita hanya berbicara lewat celah pintu yang sedikit terbuka, terkait oleh grendel kunci rantai. Kamu tidak mempersilakan aku masuk. Tidak apa-apa, aku maklum… kan aku masih orang asing dan kita baru bertemu pertama kali. Sudah bisa berbicara denganmu saja aku sudah senang sekali.



Tahukah kamu… ketika aku pamit malam itu, aku berjanji dalam hati untuk singgah lagi esok malamnya dan esok malamnya lagi, dan malam setelahnya, dan setelahnya lagi, dan seterusnya…



Dan memang itu yang kulakukan.



Malam demi malam aku selalu singgah dan mengetuk pintu rumahmu. Kamu pun selalu menyambut aku dengan senyum manis, dan kebahagiaan terpancar berkilau dari sinar temaram matamu… tapi kamu tidak pernah mempersilakan aku masuk.



Aku duduk di undakan tangga di luar rumah dan bersender pada pintu, kamupun duduk di lantai kayu dalam rumahmu dan bersender di sisi sebaliknya. Aku sungguh menikmati setiap kata yang keluar dari bibirku dan bibirmu, dan aku tahu kamu juga begitu.



Meskipun kita hanya berbicara lewat celah pintu yang sedikit terbuka, terkait oleh grendel kunci rantai.



Tapi tidak apa-apa, itu saja sudah cukup. Aku hanya ingin mengenalmu.



Setiap malam, kita saling bertukar tawa. Mentertawakan dunia dan diri kita masing-masing. Kamu bilang kamu jarang tertawa lepas seperti itu, dan tahukah kamu… tawamu timbulkan rasa hangat yang meresap dalam diriku. Rasa hangat yang sudah lama tidak kurasakan.



Dan kita saling bertukar cerita. Tentang mimpi-mimpimu, tentang kehidupan, tentang dunia, tentang cinta, dan tentang dirimu. Saling bertukar kisah hingga pagi menjelang dan matahari mengintip di balik cakrawala, perlahan buyarkan hitamnya malam dan menggantinya dengan fajar yang ungu kebiruan.



“Selamat tidur yah..”, katamu ketika aku pamit. Aku pulang dan tidur dengan tersenyum. Hari ini aku sudah mengenal dirimu lebih dari kemarin. Dan aku tahu kamu juga tidur dengan tersenyum pagi itu.



Malam esoknya, akhirnya, kamu memutuskan untuk bercerita tentang kesendirianmu, tentang malam-malam sepimu, tentang hilangnya asa dari dirimu… tentang alasan kamu mengurung diri dalam rumah, dan mengapa kamu tidak mau membukakan pintu untuk siapapun.



Aku senang kamu mempercayaiku. Meskipun kita hanya berbicara lewat celah pintu yang sedikit terbuka, terkait oleh grendel kunci rantai.



Kamu bercerita tentang masa lalumu dan ketakutanmu. Terakhir kali kamu membuka pintu dan mengijinkan seseorang masuk dalam rumahmu, ia menghancurkan seisi rumahmu, merampas segala yang berharga dari dirimu, dan setelah itu meninggalkanmu yang tersungkur menangis di lantai rumahmu yang telah porak poranda.



Dengan segala jerih payah dan air mata, selama enam musim, akhirnya kamu berhasil membenahi rumahmu, menyusun ulang perabotan, dan membuatnya terlihat lebih indah dari sebelumnya. Tapi kamu tahu, berkas-berkas kerusakan tidak akan pernah bisa hilang, dan rumah kamu selamanya tidak akan pernah kembali seperti semula.



Sejak saat itu kamu bertekad tidak akan pernah lagi membukakan pintu untuk siapapun, meskipun kamu selalu berharap dalam hati, suatu hari akan ada seseorang yang dapat meyakinkanmu untuk membuka pintu dan mempersilakan ia masuk. Menemani kamu hingga putih rambutmu dan kulitmu keriput.



Hatiku pilu mendengarnya…







Tahukah kamu… mengapa aku ingin mengenalmu?



Aku ingin tahu apa yang membuatmu resah, apa yang membuatmu gundah, apa yang membuatmu sedih… agar aku jangan sampai membuatmu menangis.



Aku ingin tahu apa yang membuatmu tersenyum, apa yang membuatmu tertawa, apa yang membuat matamu berbinar… agar aku bisa membuatmu bahagia.



Aku ingin menjadi orang yang kamu bukakan pintu dan persilakan masuk dalam rumahmu. Menemanimu setiap hari, setiap malam, bertukar cerita dan tertawa bahagia. Bukan hanya berbicara lewat celah pintu yang sedikit terbuka, terkait oleh grendel kunci rantai.



Kenapa aku bisa merasakan semua yang aku rasakan? Jujur, aku tidak tahu. Konon, katanya cinta tidak butuh alasan, dan kita tidak akan pernah tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Tapi kurasa, aku begini karena aku merasa bahagia setiap kali aku singgah ke rumahmu.



“Bukakan aku pintunya dan biarkan aku masuk menemani kamu..”, aku ingat tiba-tiba kalimat itu keluar dari mulutku. Aku tahu kamu terkejut, karena aku bisa lihat air mukamu lewat celah pintu yang sedikit terbuka, terkait oleh grendel kunci rantai.



Kamu terdiam membisu. Matamu berkata bahwa kamu ingin membukakan pintu untukku, tapi raut wajahmu berkata lain. Aku tahu kamu ragu. Aku tahu kamu takut. Segala hal buruk yang mungkin terjadi terlintas cepat dalam pikiranmu.



“Jangan takut… aku tidak akan menyakiti kamu. Biarkan aku membawamu keluar rumah dan melihat indahnya dunia. Biarkan aku menemani kamu…”, aku berusaha meyakinkan kamu.



“Tapi aku belum mengenal kamu…”, katamu lirih.



Aku tahu kamu merasa belum mengenalku, bukan karena aku tidak pernah bercerita tentang diriku sendiri, tapi karena kamu menolak untuk mempercayai semua yang kuceritakan padamu dan memilih untuk mempercayai masa lalumu.



“Aku bisa membuat kamu bahagia… aku tahu kamu tahu itu.”, aku mencoba membuat kamu mengakui perasaan dalam diri kamu, perasaan yang sama yang juga aku rasakan.



“Aku bahagia setiap malam kamu singgah ke sini, aku senang bisa bertukar cerita dengan kamu… tapi aku perlu bukti bahwa kamu tidak akan menghancurkan rumahku kalau kamu masuk ke dalam!”, kamu akhirnya mengutarakan isi hati kamu.



“Bagaimana aku bisa membuktikan hal itu kalau aku tidak pernah masuk dalam rumah kamu?“, ujarku setengah tak sabar.



“Setiap malam kita bertukar cerita dan tertawa bersama… bukankah itu bukti bahwa aku dan kamu bisa saling membahagiakan satu sama lain? Tidak mungkin aku akan merusak hal yang bisa membuat aku bahagia, kan?”, sekali lagi aku berusaha meyakinkan kamu.



“Jangan paksa aku… Kamu harus membuktikan diri dulu, itupun aku tidak bisa janji apa-apa.  Bila kamu tidak mau, tidak apa-apa. Lebih baik kamu pergi dan tidak usah singgah lagi…”, kamu berkata dengan pelan sambil menatap mataku tajam.



Tahukah kamu… rasanya miris mendengar kalimat itu.



Apakah segala kisah dan tawa yang kita nikmati bersama setiap malam tidak berarti apapun buat kamu? Aku tidak habis pikir, mengapa kamu lebih memilih berdiam dalam sepi daripada membukakan pintu untukku? Kamu juga senang bila aku di sini menemani kamu, kan? Iya, kan?



“Baiklah, aku akan membuktikan diriku…”, akhirnya aku berkata. Bukan karena aku menyerah, tapi justru karena aku tidak ingin kehilangan dirimu, meskipun aku tahu aku tidak pernah memilikimu. Aneh, bagaimana mungkin kehilangan sesuatu yang tidak pernah dimiliki?



“Terserah kamu…”, itu kata-katamu yang terakhir sebelum kamu menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat. Aku mengetuk dan memanggil namamu, tapi kamu tidak menjawab.



Dengan menyesal aku pulang dan memikirkan kamu hingga pagi menjelang dan matahari mengintip di balik cakrawala, perlahan buyarkan hitamnya malam dan menggantinya dengan fajar yang ungu kebiruan.



Tahukah kamu… sejak itu, setiap hari aku singgah dan mengetuk pintu rumahmu. Tapi kamu tidak pernah menjawab. Aku mengetuk dan mengetuk… menunggu kamu di depan pintu, tapi suaramu pun tidak aku dengar lagi.



Bagaimana kamu bisa mengenalku dan meyakinkan dirimu sendiri, bila kamu saja tidak mau bertukar cerita lagi denganku? Apa yang harus kubuktikan bila kamu saja tidak mau melihatku lagi, meski hanya lewat celah pintu yang sedikit terbuka, terkait oleh grendel kunci rantai.



Bila aku berhenti mengetuk, aku tahu itu akan membuktikan bahwa aku tidak sungguh-sungguh ingin menemanimu. Tapi bila aku terus mengetuk, aku tahu kamu pasti akan membenciku. Tolong kamu beritahu, apa yang harus aku lakukan sekarang?



Mungkin aku terlalu memaksa. Mungkin aku tidak sabaran. Mungkin dengan begitu aku jadi mengingatkan kamu akan masa lalumu. Mungkin memang kebahagiaan yang aku pikir kamu rasakan ketika bersamaku adalah ilusi dan khayalanku belaka. Mungkin kamu memang lebih bahagia sendiri dalam sepi. Mungkin memang ini yang sebenarnya kamu inginkan…



Mungkin aku tidak akan pernah tahu kenapa…



Mungkin…



Tahukah kamu… setiap hari aku berjalan lewati rumahmu. Begitu seringnya, aku sampai ingat persis warna coklat kusam pintu rumahmu dan dindingnya yang keabuan.



Tahukah kamu… kalau kamu sudah siap, kamu bisa membuka pintu dan memanggilku untuk singgah lagi. Mungkin nanti kamu mau membukakan pintu untukku. Mungkin…



Mau tidak mau, toh setiap hari aku memang harus lewat jalanan rusak di depan rumahmu itu.



******







Kei Savourie

By Yehosafat Raes Situmorang :)

Akan lebih bagus kalo membacanya sambil dengar lagu galau "Selamat tinggal masa lalu" ( Andra and the backbone ) atau "Never Say Goodbye" ( Bon Jovi ).. Biar maknanya lebih meresap..:)



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
     Di sini kita duduk bersama, tertawa bersama, menangis bersama, hidup bersama berbagi kisah suka duka. Kita bebas, kita senang, kita sukacita, kita bahagia. Kita seperti burung di udara yang terbang lepas mengitari dunia sambil berkicau riang. Kita berpetualang dan pergi menjejah ke belahan bumi manapun kita mau. Dunia begitu indah dan langit terlihat cerah. Tak terlukis dengan kata warna-warni dunia yang kita rasakan.


     Namun tahukah kau, suatu realita tersembunyi terbesit di nuraniku di sela-sela candaan yang kita sedang lakukan..
Realita yang entah kenapa, selalu mengganjal batinku dan menyumbat senyumku. Realita yang sangat ingin kulupakan dan kubuang jauh-jauh dari dalam pikiranku. Realita yang membuat hatiku teriris pilu dan ingin menitikkan air mata.


Realita bahwa, bahwa ini tak akan berlangsung selamanya..
Realita bahwa semua ini tak akan bisa terulang lagi nantinya.
Realita bahwa semua ini, hanya SESAAT saja bisa kita nikmati.
Realita bahwa dunia takkan selalu seindah ini..
Realita bahwa seusai bangku sekolah, lika-liku kehidupan sudah menunggu kita sambil tersenyum kejam..
Semua ini hanyalah kisah yang sementara, sobat.


Hanyalah lembaran momen sesaat..!!


     Kata yang terpintas di pikiranku tiap kali kita berkumpul bersama dan saling berbagi tentang kita. Merasakan bahwa suatu hari nanti kita akan terpisah, hidup di jalan kita masing-masing, membesarkan anak-anak kita, dan mungkin,
dan mungkin takkan pernah bertemu lagi. Merasakan bahwa suatu hari nanti kita akan berpapasan di jalan, namun tak lagi saling sapa, tak lagi saling kenal karna lama tak jumpa. Kita menghidupi kehidupan yang berbeda, tempat tinggal yang berbeda, profesi yang berbeda, serta kedudukan yang berbeda. Di sini kita duduk bersama, tertawa bersama, menangis bersama, hidup bersama berbagi kisah suka duka kita.  Tapi suatu hari nanti, takdir akan datang untuk memisahkan kita, memisahkan kelas sosial kita. Kita terpecah di kelas sosial yang berbeda, dan kelas sosial yang berbeda itulah yang nantinya akan memisahkan keakraban kita ini. Tak mungkin lagi ada waktu untuk kumpul bersama, karna semua tersita oleh urusan pekerjaan dan urusan keluarga kita masing-masing. Belum lagi jika ternyata takdir memaksa kita untuk terpencar di seluruh bagian nusantara ini. Jangankan untuk berkumpul, bertemu saja sudah tidak mungkin.

     Bila nanti hari itu tiba, aku akan rindukan saat-saat ini, kawan. Saat-saat dimana kita duduk bersama, tertawa bersama, menangis bersama, hidup bersama berbagi kisah suka duka. Saat-saat dimana kita bebas, kita senang, kita sukacita, kita bahagia. Saat-saat dimana kita seperti burung di udara yang terbang lepas mengitari dunia sambil berkicau riang. Saat-saat dimana kita berpetualang dan pergi menjejah ke belahan bumi manapun yang kita mau. Saat-saat dimana dunia begitu indah dan langit terlihat cerah.

     Dan bila nanti takdir memisahkan jalan kita, bila nanti yang seorang sukses dan yang seorang lagi melarat, janganlah pernah lupakan masa-masa ini. Jangan sombong bila kau sukses kawan, dan ingatkanlah aku untuk tidak sombong bila nanti aku sukses. Karena hidup ini memang sungguh amat tidak terduga. Kita tak pernah tau siapa dari kita nantinya yang jadi penguasa dan yang dikuasai. Siapa yang jadi idola dan yang jadi fans. Siapa yang jadi mandor dan yang yang jadi kuli. Siapa yang jadi pengusaha dan yang jadi karyawan. Siapa yang berjalan gagah di atas karpet merah dan yang berjalan lesu di atas kerikil terjal.

     "Masa-masa ini adalah masa yang sangat indah, penuh kenangan, namun takkan pernah bisa terulang."

Sekarang kita hidup bersama dalam 3 tahun masa SMA, dan kita menyatu dalam suatu lingkaran persahabatan yang amat kuat.
Tapi selanjutnya, kita akan pergi berpencar mengambil jalan kita masing-masing. Yang seorang akan berada di Jakarta, yang lain berada di Manado, yang lain berada di Medan, yang lain berada di Timika, yang lain berada di Pontianak, yang lainnya lagi berada di luar negeri. Berbeda kota, berbeda tempat tinggal, berbeda pekerjaan, berbeda kehidupan.

Berpisah..
Hilang tanpa bekas..


Yang tersisa hanyalah kenangan..


     Aku ingin, kita menggunakan waktu yang sementara ini untuk menciptakan kenangan terindah, agar nantinya kita bisa tersenyum puas saat akan melangkah meninggalkan masa-masa ini dan beranjak ke bangku universitas. Agar nanti ada yang kita ceritakan pada anak-anak kita yang beranjak dewasa dan memasuki masa-masa yang kita alami saat ini. Agar nanti ada yang menjadi bahan nostalgia kita ketika kita berkumpul untuk reuni, mungkin sekitar 20 atau 30 tahun mendatang. Yahh, itupun jika Tuhan mengizinkan kita untuk bertemu lagi.
Dan bahkan walau selamanya kita tak dapat bertemu lagi, ketahuilah bahwa aku takkan melupakan kalian yang selalu ada dihatiku.

    "Sahabat adalah harta yang takkan pernah hilang, takkan pernah lenyap, takkan pernah pudar, takkan pernah lepas dari kisah kita semua."

Jadi mari kita lanjutkan hari ini.
Hari dimana kita duduk bersama, tertawa bersama, menangis bersama, hidup bersama berbagi kisah suka duka.
Hari dimana dunia begitu indah dan langit terlihat cerah. Hari dimana kita berpetualang dan pergi menjelajah ke belahan bumi manapun kita mau.
Kita bebas, kita senang, kita sukacita, kita bahagia. Kita seperti burung di udara yang terbang lepas mengitari dunia sambil berkicau riang. Tak terlukis dengan kata, warna-warni dunia yang kita rasakan.
Namun kita tau, bahwa semua ini adalah kisah yang sementara.
Kita tau, bahwa semua ini takkan terulang lagi nantinya.


Kita tau,
Bahwa semua ini hanyalah,
……..
……..

Hanyalah lembaran momen sesaat..






   **********


Yeho Safat Raes

untitled :")


Ibarat merpati yang harus kehilangan satu sayap ,
Dia akan tetap hidup sampai waktunya dia akan balik .
tapi apa ada yang tau bagaimana dia bisa bertahan hidup ?
hidup dalam kesakitan , sakit yg luar biasa .
tanpa sayap , tanpa sesuatu yg sangat berharga .
tidak akan ada sayap yang bisa menggantikan .
seindah apapun , tidak akan pernah bisa tergantikan .

menyakitkan menjalani sesuatu yg kamu tau mungkin akan berakhir.
menjadi seekor merpati yang harus siap untuk hidup tanpa sayap .
bukan karena keinginanmu atau keinginannya ,
tetapi karena persamaan , BUKAN perbedaan .

sesuatu yang kalian bangun dengan kepastian .
dengan kasih dan kesabaran ,
apa pantas berakhir hanya karena persamaan ?
seseorang yang memberimu arti bahagia .
tidak bisa kau miliki selamanya .
apa ini adil ?

membayangkan sesuatu yang kalian bangun tapi dihancurkan seenaknya sama yg namanya adat .
sesuatu yg ingin kau miliki tapi harus menjadi milik org lain nantinya .
sesuatu yang kalian jaga dan tak ingin kalian akhiri ,
harus berakhir tanpa memikirkan perasaanmu .
pantas kau rasa ? adil ?

takdir itu kejam ya ?
apa masih ada alasan untuk berharap ?
berharap pada ketidakpastian ?
dan membiarkan sayapmu harus patah didepan matamu ?
ada yg lebih mengerikan dari ini ?
lebih menyakitkan daripada sebuah pengkhianatan .

kuharap masih ada harapan Tuhan , sekecil apapun .
aku tidak akan berhenti berharap Bapa ,
meskipun dalam ketidakpastian .
menggantungkan harapan pada secuil kepastian .
hanya bisa berharap menjadi seekor burung yang tidak akan pernah kehilangan sayapnya .
selamanya .

Five _ F

Tuhan mengirimkan 4 peri cantik dalam kehidupan ku.
Mereka yang selalu menemaniku, mengontrolku, menghilangkan rasa kesendirian dan kesedihan ku.
Kita sudah seperti keluarga, kita saling melengkapi.
Kita adalah Five - F atau Five Fingers yang kita tau dalam bahasa indonesia adalah "5 Jempol"
yaitu;
Jari Jempol = Shadila Rangkuti
Jari Telunjuk = Shanta Pratiwi Pakpahan
Jari Tengah = Yosafat P Lubis
Jari Manis = Widya Sagala
dan Jari Kelingking = Yudika Tampubolon
Kita tidak dapat dipisahkan namun pemotongan(mutilasi)/maut lah yang dapat memisahkan kita.
Kita sudah tau bagaimana sikap dari sahabat - sahabat kita, kejelekan satu sama lain.
Kita saling terbuka, entah itu masalah musuh, teman, pacar, gebetan, maupun keluarga.
Jika curhat menyurhat terjadi, maka karoke di SP lah tempat hal ini terjadi (dan uang pun habis), biarin.
Kita selalu sama - sama, kalau 1 yang bermasalah semua yang turun tangan.

Yang kuingat dari shadila adalah dia pintar, pok ateng, mas joging, mentel (isyabak, mau ku tabokan), dan sikacamata.
Yang kuingat dari si shanta adalah dia pintar, tapi terkadang ada oon - oon nya, kalo kumat oon nya, dibilang dia; "iya gitu?" hih, dan jangan lupa shanta punya suami yaitu 'LeeMinHoo" "katanya".
Yang kuingat dari widya adalah dia pintar, suka banget ngomong ala fitry tropika, suka marah - marah ga jelas, selalu kami ganggui kalo lagi marhalet, dan suka nyanyi sama kami.
Yang kuingat dari judika adalah suara nya bagus, pernah ikud kerjuarang vocal song bahasa jerman, ceria, suka ketawa, ngejei orang nomor satu, dan punya suami yaitu ; 'Justin Bieber dan Tuncenk Bieber' hakhak.

Semua nya saling melengkapi.
Aku ga bisa marah ama 4 peri ini.

Aku sayang kalian.
Amat sangat sayang.
Kalau nanti kita udah sukses, ingat  satu dengan yang lain ya.
Yosafat sayang kalian :*

^.*

Rabu, 10 Oktober 2012

My Love Person


MY LOVE PERSON

AJESAN PORMAN LUBIS (PAPA) , MURNI ELFRIDA PURBA (MAMA) , VENIE PRISKILA ROMAULI LUBIS (KAKAK) , (DARI PAPA) OPPUNG ALEX DAN ISTRI, (DARI MAMA) OPPUNG KOMBEN DAN ISTRI  ,  (DARI PAPA) KELUARGA BAPAK TUA IRIAN JAYA , KELUARGA BAPAK TUA SELAMAT , KELUARGA BAPAK TUA MARBEN , KELUARGA BOU SURTA , KELUARGA BOU NURPI , KELUARGA UDA ROBET , KELUARGA BOU TIONAR , KELUARGA UDA ROMEO , KELUARGA UDA LEMON , (DARI MAMA) KELUARGA BAPAK TUA TAMPUBOLON , KELUARGA INANGTUA SIMON , KELUARGA TULANG GODANG , KELUARGA INANGTUA HANA , KELUARGA TULANG TONGA , KELUARGA TANTE PERA , KELUARGA TULANG ETEK , KELUARGA TANTE JULI , KELUARGA TULANG SIMAMORA , KELUARGA UDA SAGALA , KELUARGA BANG HASIBUAN , (SD) KANTI F SAKARA , CLARA F NAINGGOLAN , KIVEN ERASTUS , MOUREEN , (SMP)  EMA , DIRHAMSYAH , DINDA (SMA) ((OSIS)) DEBBY DWI DAMAYANTI SIAHAAN , THASYA ANGGUNG SIRAIT , YEHOSAFAT RAES SITUMORANG , MEGA F SORAYA , ((FIVE – F)) SANTA PRATIWI PAKPAHAN , YUDIKA TAMPUBOLON , WIDYA SAGALA , SHADILA RANGKUTI , ((CAN DO IT)) FEBBY LUBIS , SHADILA RANGKUTI , YUDIKA TAMPUBOLON , SANTA P PAKPAHAN , NICSON FIRMANDINATA SIHALOHO , WIDYA SAGALA , ANNISA SARAGIH , ZANA , ADEK WAHYUNI , RAESHA SUHAEBRA , APRINA LESTARI SEBAYANG , FITTRY ESTOMI SIMARMATA , AMIYANTI SIREGAR , LITA WIDYAASTUTY , IZMY ALNINDA SINAGA , RATIH , AMAR YASIR PULUNGAN , SALAMUDDIN , YOANA NAINGGOLAN , KIKI MAYLAN RISKI ,  PUTRIANY SIMANJUNTAK , FAJRIN LAILA RAHMA , HALRITA NENENG TAMBUNAN , SISKA ADELINA DAMANIK , YOGIE RAMDEVA , WALVEN MARS , FAISAL AZMI , AHMAD RINDALDI , SEPTIAN SINAGA , DIMAS PRASETYA , SUSANA YOKHEBED SIHOTANG , KESUMA WULANDARI , MEIJENY DAMANIK , FEBRIANA , RIAN MULYADI TURNIP , AHMAD MIFTAR RISKI , FITRI SARAGIH , IRA RAHMATIKA , ANASTHESIA ROULINA SITORUS , HARTATI SINAGA , ((AMICO)) ANDRE DAMANIK , BASTRUMAN SUMBAYAK , T FRISKA SIAHAAN , LENNY SEMBRING , NOVSARI ROSTELLA SINAGA , VICKY CANDRA SIALABAN , YOANA NAINGGOLAN , YOSAFAT PARMENAS LUBIS , (SKK) ANDRE DAMANIK , BASTRUMAN SUMBAYAK , IRAMOTI PURBA , NOFRA TILOVA PURBA , BEBBYEN HASIBUAN , LENNY DERMAWAN SEMBIRING , (KULIAH) ANGELA NATASYA SINAGA , NANDA AULIA PUTRI , JOSUA SEPTIADI SIMANULLANG , FRANSISKA SITUMORANG , LIDIA NATALIA MANIK , RAMADANI ISTARA , RISA AULIA , BERRY BERMANA GINTING , JELLYNA ELFRIDA , TENGKU BAHDARR NOVIAN , (UKM KMK) VICKIE , DAMARIS , WASTI , LYA , KAK JOJOR , KAK NATALYA , KAK ELFRIDA , BANG TAPAJADI

Senin, 08 Oktober 2012

MY SUPERMOM


My supermom
Mom. . .
Masih teringat dibenakku
dimana dulu mama menuntunku tuk berjalan
dimana mama menarik ingus dari hidungku
dimana mama terbangun pada waktu dini hari karena tangisku

                   Mom. . .
                   Masih teringat dalam fikiranku
                   dimana mama lari lari mengejarku saat ku jatuh
                   dimana mama khawatir pada saat ku sakit
                   dimana mama menjerit pada saat ku terjerembab

mom. . .
masih teringat dalam fikiranku
dimana mama memberikan kado pada saat hari lahir ku
dimana mama membawa ku jalan – jalan keliling kota
dimana mama masak makanan kesukaan ku
dimana mama mengingatkan ku buang air kecil sebelum tidur
dimana mama menyelimutiku waktu ku ingin tidur
                   Mom. . .
                   Akan kah semuanya itu terulang kembali ? ? ?
                   akankah kasih sayang itu akan kekal ? ? ?
                   dapatkah ku rasakan itu semua setelah ku berpisah dengan mu ? ?
                   dan bisakan aku menyebutmu lagi MY SUPERMOM ? ? ?
Mom. . .
Tak ada yang dapat menggantikan mu
Secantik apapun dia , sekaya apapun dia , serajin apapun dia
sepingtar apapun dia , setegar apapun dia
Kau takkan terganti
kaulah surga ku momy ku
MURNI ELFRIDA PURBA

Kamis, 04 Oktober 2012

Laksana Cintamu Ibu


LAKSANA CINTAMU IBU
IBU
JIKA MEMANG DENGAN AKU MENJELMA SEBAGAI ANGIN
LANTAS KAU DAPAT MERASAKAN KESEJUKAN ITU
AKAN KU LAKUKAN ITU UNTUKMU
          AKU TAK TAU AKAN SEBERAPA BERHARHARGANYA HIDUPKU,
          BILA TANPA DIRIMU
          KARENA YANG KU TAU,
          KAU MAMPU MEMBUAT CINTA INI SEMAKIN BESAR

IBU
TAK TERSELAMI FIKIRANMU
TAK TERUKUR PANJANG KASIH SETIAMU
SEMUA KAU PERTARUHKAN DEMI AKU ANAKMU
          KAU TELAH BANYAK BERJUANG UNTUK KU, NAFAS MU INI
          ANDAIKAN AKU DAPAT MENCIPTAKAN SEDIKIT SENYUMAN ITU
          MUNGKIN ITU TAK SEBANDING DENGAN PERJUANGAN MU
          AKU SELALU BERHARAP , BERHARAP
TUHAN TAK AMBIL SENYUMAN
          ITU DARIMU

PERCAYALAH IBU
AKU MENCINTAIMU SEPENUH HATI
DENGAN HATI YANG TAK BISA KU SEMATKAN PADA WANITA SELAINMU
DAN AKU , MENYAYANGIMU DENGAN NADA
DENGAN NADA YANG TAK BISA KU HARMONIKAN PADA YANG LAIN

DAN IBU , ENGKAULAH SORGA MULIA KU